Senin, 27 Januari 2014

Kakak Kelasku , Penyemangatku :)




Aku tengah berada di kelas . Sendirian . Bermain game di ponselku . Hanya itu yang bisa mengusir jenuhku.
Saat ini guru sedang rapat mingguan . Jadi , tidak ada pelajaran selama 2 jam pelajaran . Dan semua temenku pergi ke kantin . Sedangkan aku nggak mood pergi ke kantin . Entah kenapa . Tiba-tiba……
           “Eh , tadi Kak Kece lewat di depan lho” Kata Dina , teman sebangkuku
            “Kamu serius ???” *dengan ekpresi girang”
            “Ketipu deh!! Hahaha :D”
            “Sialan kau , din . Aku kira beneran”
         **

Malam pun tiba . Seperti biasanya , aku asik sendiri dengan ponsel yang selalu aku genggam . Ya aku tahu , pasti poselku tidak akan berdering . Siapa sih yang ingin contact-contact’an dengan aku . Tiba-tiba beberapa menit setelah aku meletakkan ponselku . Akhirnya itu benda berdering juga . Dalam benakku , pasti itu sms dari operator yang akan ngasih tau , kalau masa aktif akan segera berakhir . Tetapi dugaanku salah , ternyata yang membuat ponselku berdering adalah PESAN DARI KAK KECE *namanya aku samarkan jadi Kak Kece aja ya . Hehehe* . Nggak ada hujan , nggak ada angin , tiba-tiba Kak Kece ngasih pesan singkat kepadaku . Atau jangan-jangan Kak Kece kesambet setan kamar mandi sekolah ya ? Hahaha . Obrolan pendek pun udah berkahir . Nggak terasa , jam dinding menunjukkan pukul 11 .

**
Yaaah sudah pagi . Itu artinya , aku harus melakukan aktivitasku sehari-hari . Aktivitasku dimulai dengan BERSEKOLAH . Yaaa bersekolah . Entah kenapa kalau berada di lingkungan sekolah , rasanya pengen ngeliat wajahnya Kak Kece . Kak Kece sudah menjadi penyemangat saat sedang berada di sekolahan . Dan pada saat jam istirahat tiba , aku selalu mengajak Dina menuju ke kantin . Dan aku selalu berharap bisa bertemu Kak Kece walau hanya sepintas mata saja . Itupun sudah bisa mengisi semangatku 2x lipat .
Daaaan , akhirnya aku bertemu dia . Dia sedang duduk-duduk santai di depan kelasnya . Aku pun nggak sengaja lewatd di sana . Dan diapun menyapaku dengan sapaan hangat ditambah senyum manis yang menambah kilauan di wajahnya . Mimpi apa aku semalam? Bisa disapa oleh orang yang sudah menjadi penyemangat di hidupku . Duuuh , bahagianya diriku ^_^

Tetapi aku sadar , ini hanya sebatas KAGUM dan nggak lebih :)
Makasih Kak , udah menjadi penyemangat dalam hidupku ^^

Minggu, 26 Januari 2014

Hal yang Aku Rindukan dari Kamu

Akhirnya bisa Update lagi. Sebenarnya sudah beberapa hari kepikiran buat menulis di blog ini tapi berhubung banyak kesibukan di dunia nyata jadi baru sempat sore ini.

Di postingan ke - 2 di Blog ini, aku hanya ini menulis singkat saja, yaitu beberapa hal yang aku rindukan darimu:



1. Caramu Berbicara

Hal yang paling aku rindukan dari kamu itu adalah cara kamu bicara, cara kamu bicara benar-benar beda dari yang lainnya. Kamu sangat semangat, ceria dan antusias kalau sedang bicara. tahu tidak apa dampaknya ke aku? ya, aku benar-benar merindukanmu.

2. Pesan Singkat Darimu

Pesan singkat atau lebih tepatnya SMS-mu juga selalu aku rindukan. Kenapa? Aku juga tidak tahu, meskipun kalau kamu SMS, sangat jarang serius tapi kenapa aku terus menunggu SMSmu. Dan kenapa aku harus guling-guling nunggu balasan SMSmu. Kenapa? Aku juga tidak tahu. :)

3.  Pembawaan Cuekmu

Cuek? Kenapa aku merindukan yang satu ini. Ya, karena setiap aku mengingat kata cuek maka bayanganmu itu akan melintas tanpa permisi di pikiranku. Ganggu tahu!! hehe :)
 
I think this enough. I MISS YOU !

Sabtu, 25 Januari 2014

Sinopsis Novel Dibawah Lindungan Ka'bah


Novel Roman karya Hamka yang berjudul ‘Di Bawah Lindungan Ka’bah’ ini menceritakan tentang seorang pemuda yang bernama Hamid, sejak usianya empat tahun ia sudah di tinggal oleh ayahnya. Masa kecilnya ia habiskan untuk membantu ibunya memenuhi kebutuhan sehari-hari sebagai penjual kue keliling. Hingga suatu hari ia bertemu dengan keluarga Engku Haji Jafar yang baik hati dan kaya raya. Karena merasa kasihan melihat tetangganya yang menderita maka keluarga Haji Jafar meminta agar Hamid dan Ibunya tinggal dan bekerja di rumahnya. Dan Hamid diangkat sebagai anak oleh Engku Haji Jafar karena dia anak yang cerdas, rajin, sopan, dan taat beragama. Hamid juga di sekolahkan ke HIS bersama Zainab, anak Haji Jafar.
 
 
Tamat dari HIS keduanya kemudian melanjutkan ke Mulo sampai keduanya mendapat ijazah. Dan ternyata selama kebersamaan mereka itu, membuat keduanya saling jatuh cinta. Namun perasaan itu hanya mereka pendam dalam hati. Hamid menyadari bahwa dirinya hanyalah seorang anak dari keluarga miskin yang dibiayai oleh keluarga Haji Jafar. Itulah kenapa dia hanya memendam rasa sukanya terhadap Zainab. Setelah tamat dari Mulo baru mereka berpisah. Zainab menjalani pingitan sesuai adat di desa itu sedangkan Hamid melanjutkan sekolah agama ke Padang Panjang. Di sekolah itulah Hamid mempunyai seorang teman laki-laki yang bernama Saleh.
Suatu hari kabar mengejutkan datang, Hamid mendapat kabar bahwa ayah angkatnya, Haji Jafar meninggal dunia dan tidak lama kemudian, ibu kandungnya pun meninggaldunia. Dan sejak kematian ayah angkatnya, Hamid jarang bahkan tidak pernah menemui Zainab, hingga pada suatu petang, saat Hamid pergijalan-jalan di pesisir, ia bertemu dengan Mak Asiah, ibuangkatnya. Pada pertemuan itu Asiah berharap agar Hamid bisa datang kerumahnya, karena ada suatu hal penting yang ingin dibicarakannya. Pada keesokan harinya Hamid datang kerumah MakAsiah, dan beliau meminta tolong agar Hamid mau membujuk Zainab untuk bersedia dinikahkan dengan kemenakan Haji Jafar. Meskipun permintaan itu bertentangan dengan isihatinya, dia tetap melaksanakan apa yang diminta Mak Asiah. Akan Tetapi permintaan itu ternyata ditolak oleh Zainab dengan alasan ia belum ingin menikah.
Semenjak kejadian itu Hamid tidak pernah datang lagi, dia hanya mengirimkan surat kepada Zainab dan mengatakan bahwa ia akan pergi jauh mengikuti langkah kakinya berjalan. Surat Hamid itulah yang selalu mendampingi Zainab yang dalam kesepian itu.
Hamid meratau sampai ketanah suci, di negeri itu ia bertemu dengan Saleh, temannya dulu. Istri Saleh ternyata adalah sahabat baik Zainab. Dari surat Rosna yang dikirim untuk suaminya, Hamid mengetahui bahwa Zainab sakit dan ia sangat mengharapkan kedatangan Hamid. Zainab sendiri mengirim surat kepada Hamid dan mengatakan bahwa hamid harus kembali, kalau tidak, mungkin akan terjadi sesuatu padanya. Dan benar saja seminggu setelah itu, Zainab menghembuskan nafas terakhirnya. Saleh yang mengetahui kabar meninggalnya Zainab dari istrinya pun tidak tega memberitahu kabar tersebut pada Hamid. Namun akhirnya atas desakan dari Hamid, Saleh memberitahukan kabar tersebut.
Setelah mendengar kabar menyedihkan itu, Hamid tetap memaksakan diri untuk berangkat ke Mina. Namun, dalam perjalanannya, dia jatuh lunglai, sehingga Saleh mengupah orang Badui untuk memapah Hamid. Setelah acara di Mina, mereka kemudian menuju Masjidil Haram. Setelah mengelilingi Ka'bah, Hamid minta diberhentikan di Kiswah. Dan kemudian Hamid pun meninggalkan dunia di hadapan Kabah, menyusul sang kekasih.
Jika ingin melihat filmnya kunjungi >> http://www.youtube.com/watch?v=MhgrOpRfLs4